Fangirl Mode On

“Hhhhh…..” Entah sudah berapa kali Eun Soo menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya sepanjang perjalanan pulang dari minimarket yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Sepeda yang menemaninya pun tak ia kayuh seperti biasa. Hanya dituntunnya sembari menikmati jejeran etalase toko-toko yang memamerkan baju-baju musim semi ini. Matahari pun tak malu-malu menampakkan sinarnya di sore yang cerah ini, mengikuti langkah setiap orang yang berjalan cepat disekitanya.

Namun tidak seperti keadaan di sekitarnya yang nampak ceria, hati Eun soo sedang dilanda kegalauan yang amat sangat. Dia pun menaiki sepedanya dan memutuskan untuk menuju rumah sahabatnya di daerah Cheongdam-dong. “Mungkin Minah bisa membantuku,” kata Eun Soo yang mungkin lebih ditujukan kepada dirinya sendiri.

Rumah Minah tampak sepi, tapi itu ternyata hanya luarnya. Minah tersenyum senang ketika sahabatnya itu datang. Ia jadi punya teman untuk nonton bareng.

“Masuklah. Aku hari ini bari saja mendownload Mblaq Hello Baby. Aaaa… lucu banget. Kau tahu, Lauren, Dayoung dan Leo ngasi ciuman untuk hadiah ulang tahun Lee Joon. Ah, aku mau menggantikan mereka.”

Pletak. Eon Soo menjitak kepala Minah kesal. Ia ke sini ingin curhat, tapi justru mendengar ocehan sahabatnya yang panjangnya sudah melebihi panjang rel kereta dari Seoul ke Busan.

Wae?” protes Minah. “Aaa, kau sedang memikirkan sesuatu? Sedang galau? Ada apa dengan Gikwang?”

Eun Soo merengut. Ish, yang mana yang harus dijawab duluan dari pertanyaan yang beruntun itu? gerutunya dalam hati.

“Ayolah, cerita ada apa?” paksa Minah.

Eun soo menghempaskan tubuh di sofa di kamar Minah. Ia memandangi dinding kamar yang bernasib menyedihkan, penuh sesak dengan tempelan poster. Super Junior, SHINee dan CNBlue. Eun Soo menoleh kepada Minah. Minah menunggu sahabatnya itu membuka suara.

“Ya!!! Sampai kapan kau mau seperti ini? Fangirling terus? Oh Tuhan, lihatlah, sudah 22 tahun dan masih seperti ini,” ucap Eun Soo. Ia ingin mengurangi kegalauannnya dengan mengerjai sahabatnya itu.

“Ya!!! Seperti kau tidak saja!” balas Minah.

Mereka saling menatap dan sedetik kemudian tertawa bersama. Andai poster-poster itu bisa hidup, pasti mereka akan menatap heran dua orang sahabat itu. Fangirling mode on.

“Minah, seriuslah. Kau tidak lupa kan dua minggu lagi Shinee akan tampil di Goguma Café? Itu tanggal 25 Februari. Dan kau tau? Pada tanggal itu Gikwang Oppa juga mengadakan jumpa fans tidak jauh dari Apgujeong-dong. Kau tidak lupa kan Minah?? Eotteoke…. ” Kali ini Eun Soo yang mencerca Minah dengan pertanyaan beruntun.

Minah yang dicerca berbagai pertanyaan hanya bisa tersenyum, geli melihat sahabatnya seperti itu. Belum sempat Minah menjawab pertanyaan itu, Eun Soo kembali bertanya, “Apa yang harus kita lakukan Minah? Aku benar-benar bingung. Andai saja bisa ingin kubelah tubuhku jadi dua.”

Mendengar itu tawa Minah pun meledak. “Eun Soo, kau ini ada-ada saja,” jawabnya setelah tawanya mereda. “Bagaimana aku bisa menjawab pertanyaanmu kalau kau terus bertanya?”

Eun Soo pun terdiam, menunggu kelanjutan Minah berbicara.

“Hmm, kau tau kan saat ini kita sudah menjelang dewasa. Kau ingat tidak, tiga tahun yang lalu, kita juga pernah mengalami saat-saat  yang membingungkan seperti ini. Waktu itu kita benar-benar bingung sekali,” ucap Minah.

“Ah yaa, kau benar,” sahut Eun Soo. “Lalu?” Eun Soo masih belum mengerti arah pembicaraan Minah.

“Hmm, kau ini. Keadaannya mungkin sama seperti tiga tahun lalu. Kesukaan kita terhadap mereka juga sama. Kita lah yang sudah berubah. Saat seperti ini, kita harus bisa mengambil keputusan paling baik,” lanjut Minah.

“Wah, Minah, ternyata kau juga bisa bersikap dewasa seperti ini ya, hihihihi…” Eun soo berkata sambil tertawa kecil. Meski begitu dalam hati ia kagum dengan pemikiran sahabatnya itu.

Mereka kemudian sama-sama terdiam. Hanya memandangi dinding kamar.

“Mereka tampan sekali,” gumam Minah.

Ish, kau ini, baru beberapa menit yang lalu berkata bijak. Sekarang sudah kembali lagi.”

“Apa salahnya jika kita mengidolakan seseorang?”

“Entahlah,” sahut Eun Soo lemas.

“Semua orang di sekitarku menuntutku untuk dewasa,” gumam Minah lagi. “Apakah ukuran dewasa itu artinya tidak boleh heboh-hebohan seperti yang biasa kita lakukan?”

Molla,” sahut Eon Soo sambnil mengangkat bahu.

“Tidak boleh lagi fangirling, nonton konser, ke acara music, ikutan fan meeting?”

Molla.”

“Ya!!! Eun soo-ya. Molla, molla, mollayo!” gerutu Minah kesal.

Ya, mereka memang tidak tahu apa yang harus dilakukan. Niat Eun Soo curhat jadi berubah topik, membahas tolak ukur kedewasaan yang dituntut orang lain. Padahal menurut Minah, ini kehidupannya, peduli apa orang lain. Ia hanya ingin melakukan apa yang ia suka selama itu tidak merugikan orang lain. Who’s care?

“Baiklah.” Minah tiba-tiba berdiri.

“Baiklah apa?” tanya Eun Soo bingung.

“Mungkin usia kita semakin lama semakin bertambah, tapi selama kita masih menyukai Super junior, Shinee, B2ST, dan lainnya, dan itu bisa membuat kita semangat terus, why not?” lanjut Minah.

Yuup, kau benar, dan aku akan selalu menyukai oppadeul kita di Suju. Sampai kapanpun, bahkan mungkin sampai mereka memiliki keluarga,” sahut Eun Soo sambil tersenyum.

“Jadi, kita harus milih yang mana? SHINee atau Beast?” tanya Minah tiba-tiba.

Eun soo teringat lagi tujuan awalnya menemui Minah. “So?”

“Sebentar,” Minah buru-buru menghidupkan laptop. Eun soo menunggu dengan sabar, mengira Minah akan memberinya solusi. Tapi ternyata…

“Apa yang kau lakukan?” tanya Eun Soo heran.

“Hehehe… aku lupa. Aku belum mendownload video penampilan SHINee yang di Paris,” sahut Minah tanpa rasa bersalah.

Eun soo menepuk dahinya. Ia salah tempat curhat. Sahabatnya ini kadang-kadang memang dewasa, tapi lihatlah, kalau sudah seperti ini, hanya fokus pada layar laptop. Seperti Eun Soo tidak saja.

“Cepatlah, aku juga belum lihat,” pinta Eun Soo.

“Sabar. Koneksinya lagi aneh nih,” rengek Minah.

Sejenak mereka tengggelam dalam dunianya. Fangirling. Siapa yang peduli degan penilaian seseorang tentang kedewasaan.

~~

tulisan kolaborasi Asih Mitra @violetkecil dan Amel @ameLuvia

6 thoughts on “Fangirl Mode On

  1. Wkwkkwkwk~~ **ngakak until kriting mode** apa-apan ini?? kenapa fangirling begitu banyak?? aduhh jadi bingung kan?? kalian berfandom apa, gitu lohh.. *Kpopers abal-abal ngoceh*

    but daebakk, bisa bikin balik moodku,, aisssssshh Joonie ku gak boleh disentuhh,, Andweeeeeeeyy!!

    • haha… fandom asih cuma satu kok, tapi itu dia, sukanya banyak, jadi bingung sendiri…
      ga tau kenapa ide ini ngalir gitu aza, berawal karena inget ada yg nanya “kita mau fangirling sampai kapan?” *lirik author satunya..
      hehe…

      tenang, Joon tidak disentuh, masih setia ma Kyuppa kok, hihi..

      • Haha~ iya ya, kalo dipikir-pikir kita ini mau fangirling sampai kapan?? secara mereka gak tua2, si eeteuk aja malah awet muda bgt!!

        Wuahhh,, Gomawoyo si jono gak disentuhh,, hahha **amankan jono* kekeke

Leave a comment